Beranda Perubahan Iklim Siapa yang Paling Terdampak dari Perubahan Iklim?

Siapa yang Paling Terdampak dari Perubahan Iklim?

24
0
Foto from pixabay: Masyarakat yang terdampak perubahan iklim.

Perubahan iklim bukan sekadar bayang-bayang dalam kehidupan. Perubahan pola musim kemarau dan hujan, serta naiknya suhu udara yang semakin tinggi, menjadi contoh nyata yang paling terasa.

Namun tahukah kita? banyak peristiwa lain dari perubahan iklim yang lebih parah dan berdampak serius bagi kelompok rentan seperti masyarakat miskin, anak-anak, perempuan, disabilitas dan lansia.

Suhu bumi yang kian memanas, polusi udara yang meningkat, banjir dan juga kekeringan, menjadi masalah baru yang harus dihadapi, sebab mengancam kesehatan fisik dan mental kelompok rentan.

Belum lagi bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang merasakan kesulitan dalam beradaptasi dengan kondisi tersebut, akibat keterbatasan ekonomi. Selain itu, pola musim yang tidak menentu dan perubahan kondisi laut yang mengkhawatirkan, berdampak signifikan bagi sektor pertanian dan ketahanan pangan yang menjadi harapan besar dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Peristiwa yang tidak adil rasanya, namun ini adalah fakta, bahwa dampak terberat dari perubahan iklim ini, justru paling dekat dengan mereka yang menyumbang emisi gas rumah kaca paling minim.

Siapa yang bertanggungjawab menangani?

Aksi peduli lingkungan, menjadi salah satu cara untuk mengurangi potensi buruk itu semakin meluas. Aksi ini bukan hanya tugas bagi kalangan tertentu, namun adalah kewajiban bagi setiap kita yang tinggal di bumi.

Greta Thunberg contohnya, seorang aktivis lingkungan di Swedia yang rela mogok sekolah demi menuntut keadilan iklim pada tahun 2018. Saat itu usianya masih sangat belia, 15 tahun. Bermodal tekad dan keberanian, dia sempat berpidato dalam Sidang Umum PBB pada 2019 dan menegur para pemimpin dunia untuk menangani perubahan iklim dengan serius.

Tampaknya, langkah serupa tidak akan mungkin kita lakukan, namun kita bisa mengambil pelajaran berharga dari buku karya Greta yang berjudul “The Climate Book”. Sebuah buku yang menuliskan hasil kolaborasinya dengan 100 ilmuwan dan pakar dunia, yang membahas tentang krisis iklim secara komperehensif.

Buku itu menyebut bahwa perubahan gaya hidup masing-masing orang, tidaklah cukup dalam mengurangi krisis iklim yang terjadi. Perubahan sistem atau struktural, menjadi kunci keberlanjutan dalam menangani krisis iklim.

Alternatif yang bisa dilakukan

Ada banyak alternatif untuk mewujudkan perubahan sistem tersebut, misalnya dengan aktif dan mulai menerapkan gaya hidup sustainable dari diri sendiri, mendukung atau bergabung dengan gerakan-gerakan aksi lingkungan, menambah wawasan diri tentang perubahan iklim, mengajak orang sekitar untuk ikut serta peduli lingkungan, dan berdiskusi dengan pemangku kebijakan atau menuntut sistem agar memberi perhatian khusus pada isu perubahan iklim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini