Beranda Perubahan Iklim Perubahan Iklim Ekstrem Jadi Ancaman Nyata bagi Indonesia

Perubahan Iklim Ekstrem Jadi Ancaman Nyata bagi Indonesia

32
0
Perubahan Iklim Ekstrem Jadi Ancaman Nyata bagi Indonesia (Pixabay)
Perubahan Iklim Ekstrem Jadi Ancaman Nyata bagi Indonesia (Pixabay)

Perubahan iklim telah menjadi isu global yang tidak terhindarkan, namun dampaknya terasa paling nyata melalui fenomena perubahan iklim ekstrem. Serangkaian peristiwa cuaca yang tidak biasa dan sangat intens, jauh di luar batas normal, yang kini semakin sering terjadi dan mengancam kehidupan di seluruh dunia.

Misalnya saja adanya fenomena gelombang panas yang membakar, kekeringan berkepanjangan yang merusak lahan pertanian, hingga curah hujan lebat yang memicu banjir bandang, serta badai dahsyat dan bahkan cuaca dingin yang tidak lazim – semua ini adalah manifestasi dari iklim yang sedang bergejolak.

Dampaknya tidak main-main; bukan hanya kerusakan fisik pada lingkungan dan infrastruktur, melainkan juga ancaman serius terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Memahami fenomena ini dan urgensi untuk bertindak adalah kunci untuk menghadapi tantangan terbesar abad ini.

<strong>Peningkatan Frekuensi dan Intensitas</strong>

Salah satu ciri paling menonjol dari perubahan iklim ekstrem adalah peningkatan frekuensi dan intensitasnya. Apa yang dulu dianggap sebagai peristiwa langka, kini menjadi lebih sering terjadi dan dengan kekuatan yang jauh lebih besar.

Sebagai contoh, gelombang panas kini menjadi lebih sering melanda dan dengan suhu yang jauh lebih tinggi. Misalnya saja di beberapa negara Asia terjadi pada awal tahun 2025 sehingga dapat memicu dehidrasi, sengatan panas, dan bahkan kematian terutama bagi kelompok rentan.

Demikian pula, curah hujan lebat yang bahkan masih terjadi di bulan Mei 2025 dimana seharusnya Indonesia sudah mulai memasuki musim kemarau. Hujan deras yang turun dalam waktu singkat menyebabkan volume air yang sangat besar tidak dapat diserap tanah atau ditampung sistem drainase, sehingga memicu banjir bandang yang merusak dan memakan korban. Pola cuaca yang tidak stabil ini memaksa kita untuk terus-menerus beradaptasi dengan kondisi yang tidak terduga dan seringkali merusak.

<strong>Ragam Peristiwa Cuaca Ekstrem yang Berbahaya</strong>

Perubahan iklim memicu berbagai jenis peristiwa cuaca ekstrem, masing-masing dengan karakteristik dan dampaknya sendiri:

Gelombang Panas

Gelombang panas adalah kondisi di mana suhu udara sangat tinggi berlangsung dalam waktu yang lama. Gelombang panas tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan tetapi juga risiko kesehatan serius, seperti heatstroke, dehidrasi, dan memburuknya kondisi penyakit kronis. Di kota-kota besar, efek panas diperparah oleh “pulau panas urban,” di mana bangunan dan aspal menyerap dan memancarkan kembali panas, membuat suhu terasa jauh lebih tinggi.

Kekeringan

Fenomena ini ditandai oleh kurangnya curah hujan yang signifikan dan berkepanjangan, menyebabkan kelangkaan air. Kekeringan berdampak luas pada pertanian, menyebabkan gagal panen dan kerawanan pangan. Selain itu, kekeringan juga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, yang melepaskan emisi karbon dan polutan berbahaya ke udara.

Hujan Lebat dan Banjir

Curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat seringkali melebihi kapasitas drainase dan penyerapan tanah, menyebabkan banjir. Banjir dapat merusak infrastruktur, rumah, dan lahan pertanian, serta memicu tanah longsor di daerah perbukitan. Di Indonesia, banjir dan tanah longsor menjadi bencana rutin yang menyebabkan kerugian besar setiap musim hujan.

Badai

Angin kencang yang sangat kuat, seringkali disertai hujan lebat dan petir, dapat menyebabkan kerusakan masif pada bangunan, pohon, dan jaringan listrik. Badai tropis dan siklon semakin sering dan kuat, mengancam wilayah pesisir dan kepulauan.

Cuaca Dingin Ekstrem

Meskipun dominan dengan pemanasan global, perubahan iklim juga dapat menyebabkan suhu yang sangat rendah dalam waktu yang lama di beberapa wilayah, terutama akibat gangguan pada pola arus jet di atmosfer. Kondisi ini dapat mengganggu pertanian, infrastruktur, dan berisiko pada kesehatan.

<strong>Akar Masalah</strong>

Penyebab utama di balik peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem adalah perubahan iklim yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Sejak Revolusi Industri, konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer telah meningkat secara dramatis. Emisi GRK ini berasal dari:

  • Pembakaran Bahan Bakar Fosil: Pembangkit listrik, transportasi, dan industri yang sangat bergantung pada batu bara, minyak bumi, dan gas alam melepaskan karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya dalam jumlah besar.
  • Deforestasi: Hutan berperan sebagai “paru-paru bumi” yang menyerap CO2. Pembukaan hutan secara masif untuk pertanian, perkebunan, atau pemukiman menghilangkan penyerap karbon alami ini dan bahkan melepaskan karbon yang tersimpan dalam biomassa dan tanah.
  • Aktivitas Industri dan Pertanian: Proses industri tertentu melepaskan gas rumah kaca yang kuat seperti metana dan dinitrogen oksida, begitu pula aktivitas pertanian (misalnya, emisi dari peternakan dan penggunaan pupuk).

Polusi dari gas-gas tersebut memerangkap panas di atmosfer, menyebabkan pemanasan global, yang pada gilirannya mengganggu sistem iklim global dan memicu fenomena cuaca ekstrem.

<strong>Masa Depan Kita di Tangan Kita</strong>

Perubahan iklim ekstrem bukanlah ancaman di masa depan yang jauh, melainkan realitas yang sedang kita hadapi saat ini. Dampaknya sudah dirasakan di Indonesia dan seluruh dunia, menyebabkan kerugian besar pada lingkungan, ekonomi, kesehatan, dan kehidupan sosial.

Melalui kombinasi upaya adaptasi untuk melindungi diri dari dampak dan mitigasi untuk mengurangi penyebab akar masalahnya, kita bisa membangun masa depan yang lebih baik dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Waktu terus berjalan, dan tindakan hari ini akan menentukan kualitas kehidupan generasi mendatang. Mari bersama-sama menghadapi tantangan perubahan iklim ekstrem dengan keberanian, inovasi, dan tanggung jawab.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini