Beranda Lingkungan Idul Adha dan Menyembelih Sampah Plastik di Lingkungan Kita

Idul Adha dan Menyembelih Sampah Plastik di Lingkungan Kita

18
0
Idul Adha dan Menyembelih Sampah Plastik di Lingungan Kita (Pict: freepik)

Aksilingkungan.id – Idul Adha merupakan salah satu momentum hari besar yang ditunggu kaum muslim. Esensi dari Idul Adha merupakan pengorbanan, seperti cerita tentang Nabi Ibrahim dan Ismail yang sudah termasyur.

Pada momen ini juga, umat islam disunnahkan untuk menyembelih hewan kurban seperti kambing, sapi, domba, kerbau atau bahkan unta. Namun, pada beberapa aspek menimbulkan problem. Salah satunya penggunaan kantong plastik sebagai pembungkus daging yang disalurkan.

Tentu, ini akan menambah beban terhadap lingkungan. Ada cara lain yang bisa digunakan sebagai perjuangan untuk mengurangi plastik di lingkungan kita. Idul Adha bukan hanya momentum untuk menyembelih hewan kurban, namun juga untuk menyembelih sampah plastik.  

Sampah Plastik di Indonesia

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga tahun 2024 timbunan sampah plastik di Indonesia mencapai 7,68 juta ton per tahun. Jumlah tersebut menyumbang 12% dari total timbunan sampah yang tercatat sebanyak 64 juta ton.

Nilai ini meningkat lebih dari 1 juta ton jika dibandingkan data tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) jumlah sampah plastik pada tahun 2023 sebanyak 6,1 juta ton.

Diprediksi tahun 2025, timbunan sampah plastik pun akan terus meningkat. Hal ini disebabkan karena tren konsumsi sampah plastik terus meningkat. Diprediksi jumlah sampah plastik sebanyak 9.2 juta ton.  

Penggunaan Wadah Ramah Lingkungan

Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan untuk penyaluran daging hewan kurban. Salah satunya penggunaan wadah yang ramah lingkungan. Meski terkadang penggunaan plastik didasarkan sebagai cara yang lebih praktis dan lebih hemat.

Namun jika dikaji ulang, penggunaan wadah yang ramah lingkungan seperti besek misalnya tidak akan menambah beban terhadap lingkungan. Dan juga sudah banyak dipraktikan oleh masyarakat kita.

Penggunaan besek bukan hanya akan mengurangi beban lingkungan, namun juga akan menimbulkan multiplier effect. Salah satunya meningkatkan penjualan sentra produksi anyamanan bambu dan penyerapan tenaga kerja. 

Tercatat di beberapa daerah seperti: Yogyakarta, Padang, dan Bali merupakan sentra produksi kerajinan anyaman bambu. Bahkan di Kabupaten Sleman, tercatat sentra anyaman bambu ini dapat menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja.

Atau jika tidak menggunakan besek, setiap warga dapat membawa wadahnya masing-masing. Bukan hanya akan menurunkan beban lingkungan, namun juga dapat memberikan ruang untuk berkumpul dan bercengkrama dengan sesama. Karena esensi Idul Adha selain pengorbanan juga meningkatkan kekuatan sosial.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini